Forgive But Not Forget

Diposting oleh Unknown di Jumat, Juni 27, 2014 0 komentar
Aku adalah representasi dari apa yang kamu sebut ego.
Aku adalah akumulasi dari benih-benih emosi  yang kian tertanam.
Mengenal akan selalu terlihat sedikit lebih gampang dibanding mencoba untuk melupakan.
Melupakan akan selalu terlihat  sulit karena  memang sudah terlalu banyak hal-hal yang dikenang.
Aku tidak pernah menyalahkanmu  untuk apa yang sudah terjadi pada kita.
Aku memang kecewa, aku marah, tapi aku tau ini semua akan menjadi sebuah cerita.
Cerita tanpa seseorang akan tau dimana semua ini bermuara.
Cerita dimana aku hanya bisa mengenang karena aku tak terlalu tangguh untuk bisa melupakan.
Kita memang hidup untuk masa depan, tapi kita tak kan pernah bisa lari dari apa yang disebut masa lalu.
Masa-masa dimana aku selalu terlihat tegar dengan visual senyum ku yang terlihat begitu nyata.
Masa-masa dimana engkau masih memujaku.
Atau masa-masa dimana kamu selalu benar dimataku.
Aku tidak pernah peduli dengan mereka yang menganggap ini salah, karena aku yakin selalu ada alasan untuk mengubah ini menjadi benar.
Alasan untuk tetap tersenyum ketika aku selalu terlihat bodoh dimata mereka.
Alasan ketika mereka selalu menyalahkanku untuk apa yg sudah kita alami.
Alasan untuk aku mencoba tetap bertahan menghadapi pedihnya kisah kita.
Atau alasan untuk semua pembenaran dari fakta-fakta yg tersamarkan.
Tentunya kamu masih ingat, ketika pertama kali kita mengikat janji.
Atau kamu memang selalu terlupa dengan janji-janji yang pernah kamu ucap.
Kita dianugrahi ingatan untuk selalu mengingat, bukan untuk melupakan.
Kita mempunyai satu hati untuk mengasihi, bukan untuk saling menyakiti.
Tak peduli dengan apa yang sudah terjadi antara aku, kamu, atau mungkin dia.
Tak peduli dengan seberapa bodohnya aku ketika harus selalu tersenyum dan menyembunyikan luka.
Aku hanyalah manusia biasa yang masih ingin merasakan cinta.
Aku hanyalah manusia biasa, aku bersedih, tertawa dan terkadang tersenyum hanya untuk menutupi duka.
Aku hanyalah manusia biasa, yang selalu terbayangi memori dari masa laluku.
Aku ingin beranjak, tapi bayangmu selalu menyeretku dan hadir dengan senyum yang melemahkanku.
Dan kini aku hanya bisa terdiam dengan apa yang sudah terjadi diantara kita.
Saat-saat yang bahkan untuk sekedar membayangkannya pun aku takut.

Kini aku hanya bisa tersenyum, ya..
AKU SELALU BISA MEMAAFKAN, TAPI TIDAK UNTUK MELUPAKAN..

Mengenang Kepergian Bapak..

Diposting oleh Unknown di Sabtu, Juni 21, 2014 0 komentar


Rangkaian kalimat ini kutulis dengan paksa, diantara deraian air mata..
Tak sanggup lagi kuungkapkan, meski banyak yang kukenang..
Selamat jalan Bapak…
Astungkare surga untukmu..
Semoga anak-anakmu bisa meneruskan jiwa & semangatmu..

Aku tak mampu mengantar kepergianmu..
 Langit mendung turut berduka..
Orang-orang riuh rendah becerita..
Tentang segala amal kebaikanmu..
Aku datang kepadamu, bapak..
Semilir dibawah  tangisan dan berdoa..
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu..
Kepergianmu seketika mendewasakan aku..
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup..
Untuk menjadi berguna bagi sesama..
Kepergianmu mengajarku..
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi..
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar..
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya..
Hingga saat terakhir hayatmu..
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu..
Hari ini aku menemuimu, pak..
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu..
Bila datang saatnya nanti..
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu..
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa..
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Bapak,
Aku merindukanmu..

Jumat, 27 Juni 2014

Forgive But Not Forget

Aku adalah representasi dari apa yang kamu sebut ego.
Aku adalah akumulasi dari benih-benih emosi  yang kian tertanam.
Mengenal akan selalu terlihat sedikit lebih gampang dibanding mencoba untuk melupakan.
Melupakan akan selalu terlihat  sulit karena  memang sudah terlalu banyak hal-hal yang dikenang.
Aku tidak pernah menyalahkanmu  untuk apa yang sudah terjadi pada kita.
Aku memang kecewa, aku marah, tapi aku tau ini semua akan menjadi sebuah cerita.
Cerita tanpa seseorang akan tau dimana semua ini bermuara.
Cerita dimana aku hanya bisa mengenang karena aku tak terlalu tangguh untuk bisa melupakan.
Kita memang hidup untuk masa depan, tapi kita tak kan pernah bisa lari dari apa yang disebut masa lalu.
Masa-masa dimana aku selalu terlihat tegar dengan visual senyum ku yang terlihat begitu nyata.
Masa-masa dimana engkau masih memujaku.
Atau masa-masa dimana kamu selalu benar dimataku.
Aku tidak pernah peduli dengan mereka yang menganggap ini salah, karena aku yakin selalu ada alasan untuk mengubah ini menjadi benar.
Alasan untuk tetap tersenyum ketika aku selalu terlihat bodoh dimata mereka.
Alasan ketika mereka selalu menyalahkanku untuk apa yg sudah kita alami.
Alasan untuk aku mencoba tetap bertahan menghadapi pedihnya kisah kita.
Atau alasan untuk semua pembenaran dari fakta-fakta yg tersamarkan.
Tentunya kamu masih ingat, ketika pertama kali kita mengikat janji.
Atau kamu memang selalu terlupa dengan janji-janji yang pernah kamu ucap.
Kita dianugrahi ingatan untuk selalu mengingat, bukan untuk melupakan.
Kita mempunyai satu hati untuk mengasihi, bukan untuk saling menyakiti.
Tak peduli dengan apa yang sudah terjadi antara aku, kamu, atau mungkin dia.
Tak peduli dengan seberapa bodohnya aku ketika harus selalu tersenyum dan menyembunyikan luka.
Aku hanyalah manusia biasa yang masih ingin merasakan cinta.
Aku hanyalah manusia biasa, aku bersedih, tertawa dan terkadang tersenyum hanya untuk menutupi duka.
Aku hanyalah manusia biasa, yang selalu terbayangi memori dari masa laluku.
Aku ingin beranjak, tapi bayangmu selalu menyeretku dan hadir dengan senyum yang melemahkanku.
Dan kini aku hanya bisa terdiam dengan apa yang sudah terjadi diantara kita.
Saat-saat yang bahkan untuk sekedar membayangkannya pun aku takut.

Kini aku hanya bisa tersenyum, ya..
AKU SELALU BISA MEMAAFKAN, TAPI TIDAK UNTUK MELUPAKAN..

Sabtu, 21 Juni 2014

Mengenang Kepergian Bapak..



Rangkaian kalimat ini kutulis dengan paksa, diantara deraian air mata..
Tak sanggup lagi kuungkapkan, meski banyak yang kukenang..
Selamat jalan Bapak…
Astungkare surga untukmu..
Semoga anak-anakmu bisa meneruskan jiwa & semangatmu..

Aku tak mampu mengantar kepergianmu..
 Langit mendung turut berduka..
Orang-orang riuh rendah becerita..
Tentang segala amal kebaikanmu..
Aku datang kepadamu, bapak..
Semilir dibawah  tangisan dan berdoa..
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu..
Kepergianmu seketika mendewasakan aku..
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup..
Untuk menjadi berguna bagi sesama..
Kepergianmu mengajarku..
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi..
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar..
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya..
Hingga saat terakhir hayatmu..
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu..
Hari ini aku menemuimu, pak..
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu..
Bila datang saatnya nanti..
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu..
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa..
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Bapak,
Aku merindukanmu..

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez