Dari judulnya aja dah pasti yang kenal penulisnya langsung mencibir. Oh ternyataaa.... SOK ALIM !! Dari gambarnya akan komentar GAK NYAMBUNG !
Tuhan memang masih sangat sayang
pada saya, perempuan baik hati, boros, suka menolong, sering
dimanfaatkan teman dan tentunya plin plan! Dia membukakan mata ini tidak
lagi dengan peristiwa yang tersirat, tersurat, termajalah, tervideo
atau terapalah, tapi secara nyata didepan saya! dan Rutin! Sangat
menunjukkan bahwa BODOH sekali saya ini, RENDAH sekali kualitas diri
saya ini. Hal-hal kecil tidak lagi bisa membuat saya menoleh! Prek!
angin lalu! Dan kini.., Dia bukakan masalah dikehidupan teman baru saya,
nyata-nyata, menampar harga diri dan membuka paksa mata saya serta
mengantarakan saya ke kuburan hati!
Bagaimana
tidak, ketika teman saya bercerita tentang tragedi hidupnya, saya
seperti melihat ke masalah-masalah saya. Entah mau dibuat sama atau
tidak, nyatanya kok mirip. Mau apa tidak mau mengakui, ya seperti itulah
yang terjadi. Mau pakai alasan apapun, ya sama aja! Saya heran. Super heran.
Kasihan sebenarnya teman baru saya ini. Dan sepertinya saya orang munafik nomer satu di dunia ini. Bukan seperti ding! tapi memang munafik! Memberinya nasehat bak pendeta tapi nyatanya saya sendiri melakukannya. Ya meski sebentar
lagi pensiun (sudah tercium surat pemecatan/pensiunan). Saya bermuka dua
akhirnya. Bertubuh setan tapi kadang sok bersifat malaikat. Setiap kali
saya menasehatinya tentang kehidupan, mata teman saya itu menahan air
mata. Ya Tuhan..., mata itu kembali bicara balik kepada saya. "KAMU JUGA
!"
PLAAKKK....!!!!
Ceritanya bagaimana sihh?
Jujur saya gak bisa cerita disini. Saya dah di sumpah jerapah untuk tidak koar-koar. Soriii ya sekali lagi..
Tapi
inti dari semua ini adalah berlajarlah menghargai jernih payah kita
sendiri. Diri kita ini lebih berharga daripada orang lain. Kita bisa
hargai diri kita artinya kita pasti bisa hargai orang lain. Secinta
apapun kita kepada sesuatu, itu bukan milik kita seutuhnya, masih ada
Tuhan yang berhak memilikinya. Jangan pernah kamu mencintai sesuatu
lebih dari kamu mencintai Nya. Yang kamu cintai itu tak akan berbalik
mencintaimu dengan kadar yang sama!! Dan saya sudah membuktikannya.
Saya
pensiun menjadi orang munafik. Berusaha pensiun. Bila diberi amanah itu
dijaga. Bila berjanji ditepati. Bila berkata jangan bohong. Menjadi
tidak munafik itu susah. Benar-benar harus belajar. Tak semudah bicara!!
Saya sudah berusaha menepati ke 3 hal itu aja masih tetap saja saya
menjadi penipu! Padahal saya dah berusaha menepati lho. Masih ada yang
kurang. Gimanapun kalau ada yang kurang berarti belum semua syarat
terpenuhi to.
Saya adalah penipu yang tertipu!!
Saya mau tidak menjadi munafik lagi, hidup saya tidak lama di dunia ini...
Sudah ya, ini sudah larut..
Selamat Malam...
0 komentar on "M U N A F I K, Yes I am"
Posting Komentar