MENCINTAI DALAM DIAM

Diposting oleh Unknown di Kamis, September 26, 2013
       Entah kenapa, aku lebih senang mencintaimu dalam diam. Aku merasa nyaman mencintaimu dalam jarak. Tenang tapi tersiksa mencintaimu dalam perih. Aku tak menuntutmu untuk mencintaiku sampai mati, tapi jika sudah lelah dengan rasa ini, katakan dan aku akan menerimanya. Ikhlas dan tulus. 
        Karena rasa ini diciptakan untuk mereka yang memang menginginkannya saja, bukan paksaan. Benar sayang? Tapi dalam jarak yang terbilang jauh ini, kau merusak semuanya. Mengahancurkannya dalam sekejap, meruntuhkannya dengan gampang, dengan santai tanpa rasa takut. Kenapa tidak kau lepas dulu saja aku? Kenapa melakukannya saat kita masih bersama? Tak kau pikirkan rasa sakit yang akan aku tanggung? Kamu egois sayang, ya kamu egois. Maaf aku mengatakannya. Tapi kamu benar-benar tak peduli setiap detik dimana nafas yang berhembus ini mengatakan betapa aku merindumu, betapa aku ingin memelukmu, dan betapa aku ingin merapatkan tiap daratan untuk kita bisa saling bersua. Aku menangis dalam tawaku, aku terluka dalam kata “Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku”.
       Aku tau, aku terlalu bodoh untuk tetap mencintai laki-laki yang sudah dengan nyatanya menyakitiku. Tapi mau kau apakan rasa cinta ini? Mau kau kemanakan rasa sayang yang sudah terlalu kuat ini? Terlalu susah untuk melepasmu, melepas kenangan, apalagi menghapus rasa. Ini perih tapi aku menikmatinya. Ini sakit tapi aku menerimanya. Aku menyukai mencintaimu dalam luka yang terbilang ganas.
       Jarak, itu masalahnya bukan? Aku disni, dan kau disana. Kita hanya bisa bercumbu lewat kata, memeluk lewat doa,  merindu dalam bayangan, tapi bukankah dulu kita sama-sama menyukai berjanji untuk saling menunggu? Bukankah setia yang selalu kau katakan untuk meyakinkan aku? Bukankah dirimu hanya untukku? Bukankah kata “KITA SELAMANYA” punya arti mendalam untuk kita?  Bukankah begini, bukankah begitu sayang? Seharusnya tidak seperti ini kan?
       Tak bisa kulukiskan rasa ini. Perasaan dengan mudahnya aku disakiti tapi aku masih dengan tulus mencintai. Kata orang-orang aku terlalu goblok untuk digobloki. Aku paham, tapi sekali lagi aku menyukai mencintaimu dalam luka.
       Aku masih mencintaimu, entah sampai kapan. Hanya beda, sekarang kau bebas lepas pergi mencari yang lain. Tak akan kularang, tak akan ku tahan, ini kata-kata bohong bahwa AKU BAHAGIA JIKA KAU MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI AKU. Karena akulah yang terbaik dan kau hanya pantas bersamaku. Tapi tak akan aku buka hati ini lagi, cukup sekali. Dan kututup selamanya, untuk dirimu dan untuk siapapun. Biarkan aku mencintaimu dalam diam, dalam jarak, dan dalam luka.

0 komentar on "MENCINTAI DALAM DIAM"

Posting Komentar

Kamis, 26 September 2013

MENCINTAI DALAM DIAM

       Entah kenapa, aku lebih senang mencintaimu dalam diam. Aku merasa nyaman mencintaimu dalam jarak. Tenang tapi tersiksa mencintaimu dalam perih. Aku tak menuntutmu untuk mencintaiku sampai mati, tapi jika sudah lelah dengan rasa ini, katakan dan aku akan menerimanya. Ikhlas dan tulus. 
        Karena rasa ini diciptakan untuk mereka yang memang menginginkannya saja, bukan paksaan. Benar sayang? Tapi dalam jarak yang terbilang jauh ini, kau merusak semuanya. Mengahancurkannya dalam sekejap, meruntuhkannya dengan gampang, dengan santai tanpa rasa takut. Kenapa tidak kau lepas dulu saja aku? Kenapa melakukannya saat kita masih bersama? Tak kau pikirkan rasa sakit yang akan aku tanggung? Kamu egois sayang, ya kamu egois. Maaf aku mengatakannya. Tapi kamu benar-benar tak peduli setiap detik dimana nafas yang berhembus ini mengatakan betapa aku merindumu, betapa aku ingin memelukmu, dan betapa aku ingin merapatkan tiap daratan untuk kita bisa saling bersua. Aku menangis dalam tawaku, aku terluka dalam kata “Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku”.
       Aku tau, aku terlalu bodoh untuk tetap mencintai laki-laki yang sudah dengan nyatanya menyakitiku. Tapi mau kau apakan rasa cinta ini? Mau kau kemanakan rasa sayang yang sudah terlalu kuat ini? Terlalu susah untuk melepasmu, melepas kenangan, apalagi menghapus rasa. Ini perih tapi aku menikmatinya. Ini sakit tapi aku menerimanya. Aku menyukai mencintaimu dalam luka yang terbilang ganas.
       Jarak, itu masalahnya bukan? Aku disni, dan kau disana. Kita hanya bisa bercumbu lewat kata, memeluk lewat doa,  merindu dalam bayangan, tapi bukankah dulu kita sama-sama menyukai berjanji untuk saling menunggu? Bukankah setia yang selalu kau katakan untuk meyakinkan aku? Bukankah dirimu hanya untukku? Bukankah kata “KITA SELAMANYA” punya arti mendalam untuk kita?  Bukankah begini, bukankah begitu sayang? Seharusnya tidak seperti ini kan?
       Tak bisa kulukiskan rasa ini. Perasaan dengan mudahnya aku disakiti tapi aku masih dengan tulus mencintai. Kata orang-orang aku terlalu goblok untuk digobloki. Aku paham, tapi sekali lagi aku menyukai mencintaimu dalam luka.
       Aku masih mencintaimu, entah sampai kapan. Hanya beda, sekarang kau bebas lepas pergi mencari yang lain. Tak akan kularang, tak akan ku tahan, ini kata-kata bohong bahwa AKU BAHAGIA JIKA KAU MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI AKU. Karena akulah yang terbaik dan kau hanya pantas bersamaku. Tapi tak akan aku buka hati ini lagi, cukup sekali. Dan kututup selamanya, untuk dirimu dan untuk siapapun. Biarkan aku mencintaimu dalam diam, dalam jarak, dan dalam luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez