Dingin
sekali, sejak tadi hujan yang turun sangat deras. Aku sedang merindukan
sesuatu. Mungkin kejadian-kejadian yang telah lalu. Aku merekamnya, segala
kejadian itu di hatiku. Kalau begitu kenapa aku harus merindukan apa yang ada
padaku. aku juga tidak mengerti. Kejadian, hm.. kita biasa menyebutnya kenangan
ya? Untuk apa aku merindukan kenangan? Eh, yang kurindukan itu kenangan tentang
kita, atau memang kita?
Ini aku. Aku
tidak hilang. Aku tidak pergi. Aku hanya sedang sekedar diam, melihat,
mendengar dan tersenyum. Satu lagi, dan merindu. Rindu itu indah. Karena
membuat seseorang menjadi berarti di hati kita. Aku hanya sedang lelah berlari.
Berhenti sejenak menikmati alam. Melihat pohon mangga depan rumah yang sudah
semakin besar (padahal “ngincar” buah). Bahkan pohon kedondong tetangga yang
semakin rimbun (insting “nyolong” menyala). Menghirup udara segar pagi hari.
Atau sekedar menatap rembulan pas tahun baru plus kembang apinya yang “sedikit”
berisik bikin gak bisa tidur.
Aku hanya
sedang belajar lebih menikmati hidup. Sebelum berpisah dengan hidup itu
sendiri. Banyak merenung dan menyadari keindahan sebuah kehidupan. Tertawa
melihat tingkah lucu kucing-kucingku. Meski ada beberapa yang menyeramkan.
Seperti, saat kucingku membawa masuk kadal ke dalam rumah di siang hari atau
membawa masuk burung di tengah malam
saat hanya aku yang terjaga, yang kedua-duanya masih hidup. Tapi, lucu
sih.
Aku juga
masih sering melakukan “kegilaan-kegilaan” bodoh. Seperti, makan es krim mocha
dengan butiran coklat dan kacang mede saat hujan deras, sakit gigi dan sedikit
batuk yang sedang kulakukan saat ini. Hey? Jangan menyalahkanku! Itu godaan
yang berat. Aku suka es krim, suka mochachino, suka coklat, suka kacang mede,
dan tidak suka sakit gigi apalagi sakit hati (apa sih?).
Aku masih
aku, kan?
Ini bukan
negeri pasir, meski banyak debu. Dan aku juga tidak punya musim dingin. Aku tak
akan memaksa siapapun untuk tetap bersamaku.
Tapi
ingatlah, ketika kau merasa sepi. Aku selalu merindukanmu.
Dan
ingatlah, ketika kau butuh aku. Aku selalu di sini untukmu.
Siapapun
kamu (kecuali perampok, pembunuh atau penjahat lainnya).
Tertanda:
Hati yang
selalu bahagia,
Raga yang
selalu baik-baik saja.
(anggap
sajalah :p)
Aku.
0 komentar on "Late Post : Ini Aku "
Posting Komentar