Matahari terik memancar bukan berarti hanguskan
Hujan deras mangguyur bukan berarti bekukan
Lalu..
Mengapa menyimpulkan sesuatu
yang masih dalam proses perjalanan
Hidup adalah drama penuh improvisasi, tanpa scenario tanpa tahu pa yg terjadi,
siapa yg akan kau temui atau tempat tempat yg akan kau pijak. Katakan "Ya".
Dan jika kau beruntung makan kau akan dengan orang yg akan mengatakan
"Ya" kembali padamu. Apakah berkata "Ya" akan bisa
mengantar kita pada kesulitan?
Apakah dengan berkata "ya" akan
menyebabkan kita melakukan kesalahan? Ya tentu bisa. Tapi jangan takut membuat
kesalahan. Ingat kita tak bisa menjadi muda dan bijak dalam waktu yang
bersamaan . orang muda yg berlagak bijak dan mengerti tentang hidup ,
kebanyakan adalah orang-orang sinis. Mereka tidak akan belajar apapun. Karena
sikap sinis membutakan diri sendiri, penolakan terhadap dunia luar karena
sebuah ketakutan, jika dunia luar akan menyakiti dan mengecewakan. Orang orang
sinis selalu berkata "Tidak". Tetapi dengan berkata "Ya"
berarti memulai sesuatu hal yang baru. Berkata "ya" mengantarkan kita
pada pengetahuan baru. Jadi selama kita masih mempunyai kekuatan katakana lah
"Ya"..
Ada hal-hal tak ingin kita lepas kan, orang orang yg tak ingin kita tinggalkan.
Tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang. Bukan karena
orang itu berhenti mencintai kita. Melainkan karena hati menyadari bahwa orang
itu akan lebih bahagia apabila apabila kita melepaskan nya. Kita tak ingin
melepaskan seseorang ketika kebahagiaan hati tergantung pada orang itu.Rentetan
waktu kadang menyiksa jiwa yang sedang di rundung kendala. Detik yang terus
berganti harusnya mampu menepis masalah yang ada. Menepikan kesedihan untuk
digantikan bahagia. Sekalimat terletak di awan,menyandar pada iring-iringan
menuju mentari bertahta. Sekalimat tertitipkan di angina, pada hembusan sepoi
tenang. Dan kalimat terbuang ke udara tanpa peduli, hujan menjadi tiada …
" jangan lupa untuk tersenyum hari ini "
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Seperti kata yg sempat di
ucapkan kayu kepada api yg menjadikan abu. Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana seperti isyarat yg tak sempat di kirim awan kepada hujan yg
menjadikan tiada…"
COBA MENGERTI DAN DI MENGERTI [?]
Matahari terik memancar bukan berarti hanguskan
Hujan deras mangguyur bukan berarti bekukan
Lalu..
Mengapa menyimpulkan sesuatu
yang masih dalam proses perjalanan
Hidup adalah drama penuh improvisasi, tanpa scenario tanpa tahu pa yg terjadi,
siapa yg akan kau temui atau tempat tempat yg akan kau pijak. Katakan "Ya".
Dan jika kau beruntung makan kau akan dengan orang yg akan mengatakan
"Ya" kembali padamu. Apakah berkata "Ya" akan bisa
mengantar kita pada kesulitan?
Apakah dengan berkata "ya" akan
menyebabkan kita melakukan kesalahan? Ya tentu bisa. Tapi jangan takut membuat
kesalahan. Ingat kita tak bisa menjadi muda dan bijak dalam waktu yang
bersamaan . orang muda yg berlagak bijak dan mengerti tentang hidup ,
kebanyakan adalah orang-orang sinis. Mereka tidak akan belajar apapun. Karena
sikap sinis membutakan diri sendiri, penolakan terhadap dunia luar karena
sebuah ketakutan, jika dunia luar akan menyakiti dan mengecewakan. Orang orang
sinis selalu berkata "Tidak". Tetapi dengan berkata "Ya"
berarti memulai sesuatu hal yang baru. Berkata "ya" mengantarkan kita
pada pengetahuan baru. Jadi selama kita masih mempunyai kekuatan katakana lah
"Ya"..
Ada hal-hal tak ingin kita lepas kan, orang orang yg tak ingin kita tinggalkan.
Tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang. Bukan karena
orang itu berhenti mencintai kita. Melainkan karena hati menyadari bahwa orang
itu akan lebih bahagia apabila apabila kita melepaskan nya. Kita tak ingin
melepaskan seseorang ketika kebahagiaan hati tergantung pada orang itu.Rentetan
waktu kadang menyiksa jiwa yang sedang di rundung kendala. Detik yang terus
berganti harusnya mampu menepis masalah yang ada. Menepikan kesedihan untuk
digantikan bahagia. Sekalimat terletak di awan,menyandar pada iring-iringan
menuju mentari bertahta. Sekalimat tertitipkan di angina, pada hembusan sepoi
tenang. Dan kalimat terbuang ke udara tanpa peduli, hujan menjadi tiada …
" jangan lupa untuk tersenyum hari ini "
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Seperti kata yg sempat di
ucapkan kayu kepada api yg menjadikan abu. Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana seperti isyarat yg tak sempat di kirim awan kepada hujan yg
menjadikan tiada…"
0 komentar on "COBA MENGERTI DAN DI MENGERTI [?]"
Posting Komentar