Kesekian Kalinya Aku Menangis Untukmu

Diposting oleh Unknown di Senin, Desember 24, 2012

Kita jauh, kita tau itu. Ketika kamu begitu seringnya megirim pesan singkat dan telefon. Ya, karena memang itu perantaranya. Kadang aku berfikir, bisakah aku mempercayakan sebuah janji hati hanya dengan rangkaian sms yang kamu kirim tanpa tau mendustakah kamu disana. Sudahlah, nyatanya berbulan-bulan kita masih bisa saling merindu, akan selalu begitu, semoga.
------------------
Apa mungkin aku yang terlalu khawatir atau memang terasa begitu kosong ketika tak ada getar ponselku karenamu. Nyatanya aku tau mengapa aku terasa ingin menangis kala itu. Aku khawatir. Mencintai dalam jarak itu seperti memeluk bayangan, tak terlihat, tapi nyata. Sungguh saat itu aku percaya kamu, bukan khawatir karena wanita, melainkan khawatir kamu sakit disana. Karena sehari sebelumnya kamu mengeluh agak tidak enak badan padaku. Tidakkah kamu tau ketika kamu sakit, aku hanya mampu berdoa agar Tuhan menjagamu karena tanganku pun tak sampai untuk mengusap keningmu.
Aku jatuh cinta, dan aku tersakiti. Satu paket yang sejak awal sudah kusadari akan tiba saatnya. Entah kapan, ternyata saat ini. Sedetik aku berfikir untuk mencari pemuda yang mungkin lebih baik darimu. Nyatanya kaki ini terlanjur menginjak duri hingga begitu sukarnya aku melangkah. Ibarat aku bersayap kala itu, bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain bila sayapku pun telah patah karenamu.
Apa lagi yang mampu dilakukan wanita ketika hatinya terluka, aku hanya merenung dikamar. Menangis, meski aku tau tangis tak akan mengubah apapun. Biarkan saja aku menangis, biar melegakan. Bagaimana jika seorang wanita menghubungimu dan menceritakan bagaimana hubungannya dengan kekasihmu disana? Apa kau masih mampu tersenyum dihadapannya dan berkata "Yasudah, kita bicarakan baik-baik"
Entah apa yang membuatku demikian. Nyatanya aku hanya mampu tersenyum lembut dihadapanmu. Bukan maksud aku menutupi semuanya, sungguh, aku hanya seperti tak punya daya.
Aku hanya ingin segalanya berjalan baik. Kalaupun pada akhirnya kita harus berjalan masing-masing, aku ingin kita selesaikan semua secara baik-baik, toh kamu pun mendekatiku secara baik-baik. Sudahlah, nyatanya hatiku tak mau semua berakhir.
Cinta itu memaafkan. Cukup aku mencintaimu dengan sederhana. Menjadikanmu nama yang kerap kuceritakan pada Tuhan.

0 komentar on "Kesekian Kalinya Aku Menangis Untukmu"

Posting Komentar

Senin, 24 Desember 2012

Kesekian Kalinya Aku Menangis Untukmu


Kita jauh, kita tau itu. Ketika kamu begitu seringnya megirim pesan singkat dan telefon. Ya, karena memang itu perantaranya. Kadang aku berfikir, bisakah aku mempercayakan sebuah janji hati hanya dengan rangkaian sms yang kamu kirim tanpa tau mendustakah kamu disana. Sudahlah, nyatanya berbulan-bulan kita masih bisa saling merindu, akan selalu begitu, semoga.
------------------
Apa mungkin aku yang terlalu khawatir atau memang terasa begitu kosong ketika tak ada getar ponselku karenamu. Nyatanya aku tau mengapa aku terasa ingin menangis kala itu. Aku khawatir. Mencintai dalam jarak itu seperti memeluk bayangan, tak terlihat, tapi nyata. Sungguh saat itu aku percaya kamu, bukan khawatir karena wanita, melainkan khawatir kamu sakit disana. Karena sehari sebelumnya kamu mengeluh agak tidak enak badan padaku. Tidakkah kamu tau ketika kamu sakit, aku hanya mampu berdoa agar Tuhan menjagamu karena tanganku pun tak sampai untuk mengusap keningmu.
Aku jatuh cinta, dan aku tersakiti. Satu paket yang sejak awal sudah kusadari akan tiba saatnya. Entah kapan, ternyata saat ini. Sedetik aku berfikir untuk mencari pemuda yang mungkin lebih baik darimu. Nyatanya kaki ini terlanjur menginjak duri hingga begitu sukarnya aku melangkah. Ibarat aku bersayap kala itu, bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain bila sayapku pun telah patah karenamu.
Apa lagi yang mampu dilakukan wanita ketika hatinya terluka, aku hanya merenung dikamar. Menangis, meski aku tau tangis tak akan mengubah apapun. Biarkan saja aku menangis, biar melegakan. Bagaimana jika seorang wanita menghubungimu dan menceritakan bagaimana hubungannya dengan kekasihmu disana? Apa kau masih mampu tersenyum dihadapannya dan berkata "Yasudah, kita bicarakan baik-baik"
Entah apa yang membuatku demikian. Nyatanya aku hanya mampu tersenyum lembut dihadapanmu. Bukan maksud aku menutupi semuanya, sungguh, aku hanya seperti tak punya daya.
Aku hanya ingin segalanya berjalan baik. Kalaupun pada akhirnya kita harus berjalan masing-masing, aku ingin kita selesaikan semua secara baik-baik, toh kamu pun mendekatiku secara baik-baik. Sudahlah, nyatanya hatiku tak mau semua berakhir.
Cinta itu memaafkan. Cukup aku mencintaimu dengan sederhana. Menjadikanmu nama yang kerap kuceritakan pada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez