PAUSE * Ketika Waktu Berhenti dan Kembali Ke Masalalu

Diposting oleh Unknown di Sabtu, September 07, 2013
Sudah satu tahun berlalu, gue jadi terharu, segitu mellow kah dulu?? perasaan gue ngejalaninnya santai aja, tapi kenapa tulisan yang dihasilkan agak bernada "ababil"? entahlah.. 

Mei 2012

         Jangan tanyakan, bagaimana aku bertahan disini tanpa kamu. Sebenarnya tidak sulit. Bukan hal baru lagi buatku. Tanpa  rindu yang terucap, hari hariku lalui dengan pertanyaan pertanyaan menjebak. Apakah sudah bosan? Aku salah apa? Dia mulai tidak nyaman? dan semua jawaban hanya menyakiti aku. Jadi, kembalilah diam. Tak usah berspekulasi banyak akan masalah ini. Kembalilah diam. Jangan pertanyakan keberadaan aku dalam hidupnya.

        Dari sisi aku, soal perasaan masih jadi pertanyaan. Ia tumbuh meski tanpa akar. Beberapa kali aku meyakinkan diri bahwa ini memang rasa yang sama, bukan paksaan, bukan sekedar penghilang bosan. Dan aku menikmati kebersamaan itu. 

       Menjalani kewajiban atas nama memanfaatkan. Oh, bukan. tepatnya kewajiban untuk tidak menyia nyiakan orang yang mencintai. itulah yang sedang aku jalani. Segala sesuatunya berjalan manis. aku suka perhatian yang wajar. Yes, he did it verywell. tidak lbay. dan lagi aku terjebak dalam euforia bersamanya.   

        Namun ketika semua mulai diuji, rasa yang tanpa akar sangatlah rentan. Masa masa sulit membuat aku merasa berasa disaat sebelum dia datang. Tak ada beda, mungkin lebih parah. Aku menunggu, selalu menunggu dalam diam. mencoba beberapa pertanyaan lagi yang menyakitkan. Ketika aku sadar, banyak yang berubah. Aku sudah tidak diinginkan. Terjadilah :)

       Dia terlalu sibuk dengan dunianya. (bukti bahwa aku tidak menyatu). Perhatian adalah permintaan terakhir. Dia tidak penuhi. Banyak urusan yang lebih penting (bukti bahwa aku bukan seseorang yang penting baginya). Bukankah yang dibutuhkan sebuah pengakuan bahwa anda penting? anda berarti? Dia mengabaikan itu. yasudah, lupakan saja lanjutannya.

       Masalah masalah sepele yang hanya diakhiri maaf ternyata masih menumpuk dihatinya. Sebelum aku ingin akhiri, dia memuntahkan segalanya. Hah?? terbalik sekarang. Siapa sebenarnya yang suka mengungkit masalah?

       Tersadar, aku kembali realistis. Apa yang dicari dari sebuah hubungan? dari pacaran? cuma satnite, morning call, gudnite call. Dan aku tak dapatkan itu lagi. So, buat apa bertahan jika tujuanmu tidak terpenuhi.

Diambil dari diary 26 Mei

            Ternyata itu emang lastdate ya. tiga mingu yang lalu, Saat saat terakhir aku nyium aroma shampo dari rambut separo basah kamu, aroma pelembut pakaian yang dipakai mama kamu. Dan bodohnya aku ketahuan menikmati semua itu. hahaha. Hari itu kita masih sangat muda. tertawa walau udah kena tilang, dengan alasan bolos jemput laudry dan kita ga pake helm. Aku ingat kamu yang sok hebat berdebat, yaudah! bayar aja toh mereka maunya duit. 

           Aku ingat kamu ngajak jalan ke daerah kompleks perumahan, dan aku mupeng liat rumah dengan gazebo di atapnya. Kita ngarang bebas menghayal alasan aneh minta izin sama pemilik rumah. Gila aja, kamu bilang itu permintaan terakhir, aku mengidap penyakit mematikan dan usia ku tinggal beberapa bulan, tadi aja kita gak ada salah malah minta tilang, hahahahaahaha itu gokil banget. Karangan bebas kamu.

         Hari ini, aku embali mengingat semuanya dengan terang. diluar kebersamaan kita yang masih hitungan hari, semua harus berakir lagi. Positifnya saja : paling tidak kita bisa berteman. dan aku punya gambaran dua orang yang pernah menjalin rasa denganku. 

Pasca End


        Mulai tersenyum lagi menjalani hari yang monoton. Benar kata dia. Hidupku memang kurang warna. membosankan dan yaah tak pantas diperjuangkan. Sekali lagi, aku bangkit menata schedul. tidak ada lagi satnite, tak ada lagi nge date, tak ada lagi observasi kampus kampus, tak ada lagi hunting tempat makan. Dan mulai mencoret 9 daftar destinasi untuk tiga bulan kedepan. 

      Tidak butuh waktu lama dia melupakan semua. Waktu termasuk orang ke dua puluhan. tertawa membayangkan. how can?? ups, huh, bukan. hanya saja tidak percaya. Oke, aku sibuk. cukup! bye!
Untuk semuanya hanya dibutuhkan keyakinan!

      Percaya atau tidak, kembali ke masa lalu. gue pernah nulis kalo hubungan ini gak akan bertahan lama. Yipi, jadilah nyata. I swear. itu semua karena gue gak yakin. How far the future treat yourlife?  naaah ini yang mesti gue edit. bayangan akan ada yang lebih dari yang sedang gue jalani membuat keyakinan itu menjadi jadi. yah, percayalah. kalo kalian yakin semua pasti akan berjalan semestinya. *oalaaah, ngomong opo toh??
haha...
Selamat hari minggu semuanyaaaa :)
*cium atu-atu...

1 komentar on " PAUSE * Ketika Waktu Berhenti dan Kembali Ke Masalalu"

Rama Adithya on 8 September 2013 pukul 18.47 mengatakan...

karna

Posting Komentar

Sabtu, 07 September 2013

PAUSE * Ketika Waktu Berhenti dan Kembali Ke Masalalu

Sudah satu tahun berlalu, gue jadi terharu, segitu mellow kah dulu?? perasaan gue ngejalaninnya santai aja, tapi kenapa tulisan yang dihasilkan agak bernada "ababil"? entahlah.. 

Mei 2012

         Jangan tanyakan, bagaimana aku bertahan disini tanpa kamu. Sebenarnya tidak sulit. Bukan hal baru lagi buatku. Tanpa  rindu yang terucap, hari hariku lalui dengan pertanyaan pertanyaan menjebak. Apakah sudah bosan? Aku salah apa? Dia mulai tidak nyaman? dan semua jawaban hanya menyakiti aku. Jadi, kembalilah diam. Tak usah berspekulasi banyak akan masalah ini. Kembalilah diam. Jangan pertanyakan keberadaan aku dalam hidupnya.

        Dari sisi aku, soal perasaan masih jadi pertanyaan. Ia tumbuh meski tanpa akar. Beberapa kali aku meyakinkan diri bahwa ini memang rasa yang sama, bukan paksaan, bukan sekedar penghilang bosan. Dan aku menikmati kebersamaan itu. 

       Menjalani kewajiban atas nama memanfaatkan. Oh, bukan. tepatnya kewajiban untuk tidak menyia nyiakan orang yang mencintai. itulah yang sedang aku jalani. Segala sesuatunya berjalan manis. aku suka perhatian yang wajar. Yes, he did it verywell. tidak lbay. dan lagi aku terjebak dalam euforia bersamanya.   

        Namun ketika semua mulai diuji, rasa yang tanpa akar sangatlah rentan. Masa masa sulit membuat aku merasa berasa disaat sebelum dia datang. Tak ada beda, mungkin lebih parah. Aku menunggu, selalu menunggu dalam diam. mencoba beberapa pertanyaan lagi yang menyakitkan. Ketika aku sadar, banyak yang berubah. Aku sudah tidak diinginkan. Terjadilah :)

       Dia terlalu sibuk dengan dunianya. (bukti bahwa aku tidak menyatu). Perhatian adalah permintaan terakhir. Dia tidak penuhi. Banyak urusan yang lebih penting (bukti bahwa aku bukan seseorang yang penting baginya). Bukankah yang dibutuhkan sebuah pengakuan bahwa anda penting? anda berarti? Dia mengabaikan itu. yasudah, lupakan saja lanjutannya.

       Masalah masalah sepele yang hanya diakhiri maaf ternyata masih menumpuk dihatinya. Sebelum aku ingin akhiri, dia memuntahkan segalanya. Hah?? terbalik sekarang. Siapa sebenarnya yang suka mengungkit masalah?

       Tersadar, aku kembali realistis. Apa yang dicari dari sebuah hubungan? dari pacaran? cuma satnite, morning call, gudnite call. Dan aku tak dapatkan itu lagi. So, buat apa bertahan jika tujuanmu tidak terpenuhi.

Diambil dari diary 26 Mei

            Ternyata itu emang lastdate ya. tiga mingu yang lalu, Saat saat terakhir aku nyium aroma shampo dari rambut separo basah kamu, aroma pelembut pakaian yang dipakai mama kamu. Dan bodohnya aku ketahuan menikmati semua itu. hahaha. Hari itu kita masih sangat muda. tertawa walau udah kena tilang, dengan alasan bolos jemput laudry dan kita ga pake helm. Aku ingat kamu yang sok hebat berdebat, yaudah! bayar aja toh mereka maunya duit. 

           Aku ingat kamu ngajak jalan ke daerah kompleks perumahan, dan aku mupeng liat rumah dengan gazebo di atapnya. Kita ngarang bebas menghayal alasan aneh minta izin sama pemilik rumah. Gila aja, kamu bilang itu permintaan terakhir, aku mengidap penyakit mematikan dan usia ku tinggal beberapa bulan, tadi aja kita gak ada salah malah minta tilang, hahahahaahaha itu gokil banget. Karangan bebas kamu.

         Hari ini, aku embali mengingat semuanya dengan terang. diluar kebersamaan kita yang masih hitungan hari, semua harus berakir lagi. Positifnya saja : paling tidak kita bisa berteman. dan aku punya gambaran dua orang yang pernah menjalin rasa denganku. 

Pasca End


        Mulai tersenyum lagi menjalani hari yang monoton. Benar kata dia. Hidupku memang kurang warna. membosankan dan yaah tak pantas diperjuangkan. Sekali lagi, aku bangkit menata schedul. tidak ada lagi satnite, tak ada lagi nge date, tak ada lagi observasi kampus kampus, tak ada lagi hunting tempat makan. Dan mulai mencoret 9 daftar destinasi untuk tiga bulan kedepan. 

      Tidak butuh waktu lama dia melupakan semua. Waktu termasuk orang ke dua puluhan. tertawa membayangkan. how can?? ups, huh, bukan. hanya saja tidak percaya. Oke, aku sibuk. cukup! bye!
Untuk semuanya hanya dibutuhkan keyakinan!

      Percaya atau tidak, kembali ke masa lalu. gue pernah nulis kalo hubungan ini gak akan bertahan lama. Yipi, jadilah nyata. I swear. itu semua karena gue gak yakin. How far the future treat yourlife?  naaah ini yang mesti gue edit. bayangan akan ada yang lebih dari yang sedang gue jalani membuat keyakinan itu menjadi jadi. yah, percayalah. kalo kalian yakin semua pasti akan berjalan semestinya. *oalaaah, ngomong opo toh??
haha...
Selamat hari minggu semuanyaaaa :)
*cium atu-atu...

1 komentar:

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez