Untukmu yang Tersakiti

Diposting oleh Unknown di Kamis, Maret 06, 2014


Aku dan kamu percaya. Cinta ada bukan untuk menyakiti. Tapi jika mencintaiku membuatmu tersakiti, maka apakah yang mampu kuberikan selain maaf? Aku mungkin telah melukai hati entah sebagian, entah seluruhnya. Tapi tak mungkin sengaja.

Jika ada saat dimana aku berhenti merindu, aku berhenti mengatakan aku mecintaimu. Aku meminta maaf. Cinta itu, jika memang tak bisa kuberikan disaat yang kau inginkan maka tak akan kuberikan. Karena apakah arti cinta yang palsu?

Tidak, ia mungkin tidak mati. Tapi ia punya masa. Bukan masa kepada siapa, tapi masa berada dimana. Ada saat dimana ia tidak harus selalu kamu lihat. Ada masa dimana ia tidak bisa terus bersemi. Mungkin kala itu bunganya telah kamu petik seluruhnya. Atau mungkin ada yang telah layu dan mati. Maka tunggulah, tunggulah ia berbunga lagi. Kita tahu kita tak boleh memaksa. Karena kita tahu cinta tidak bisa dipaksa.

Maka ketika jeda itu harus terjadi. Mari kita coba merawatnya kembali, cinta itu. Kita siram lagi, hari demi hari tanpa jemu. Sembari menunggu waktu untuk ia berbunga kembali. Hingga bisa kita nikmati lagi disaat yang tepat.

Jika ada masa kamu merasa terabaikan. Aku meminta maafmu lagi. Karena cinta tidak harus selalu diumbar, ia juga butuh waktu untuk benar-benar dirasakan. Agar ia punya makna yang lebih dalam, yang membuat kita mensyukuri, membuat kita menghargai.

Tidak bisakah kita mencintai seperti air yang mengalir? Berhenti melawan arus deras dan mulai mengikutinya, menuju muara.

Mungkin mecintai seperti meminum air. Harus ada jeda setiap tiga teguk, untuk bernapas. Atau mungkin seperti menuangkan air ke dalam sebuah gelas. Harus berhenti ketika sudah waktunya berhenti.  Agar tidak ada yang terbuang percuma. Kita hanya perlu menunggu gelasnya kosong kembali atau gelas kosong berikutnya untuk kembali menuangkannya.

Karena segala hal perlu waktu yang tepat. Waktu diberikan. Waktu dihentikan. Karena ada waktu untuk diberikan. Ada juga yang tidak. Maka janganlah berpersepsi, karena sungguh itu tidak baik. Lebih banyak membawa luka dan seringkali kesalahpahaman.

Tapi jika kamu sudah terlanjur merasa terluka. Jangan takut untuk melangkah pergi. Untuk apa bertahan pada yang menyakiti? Aku takkan tersakiti, mungkin sedikit. Tapi itu hanya untuk sementara, hanya ketika kamu pergi. Dan mungkin hari-hari berikutnya, bulan, tahun, masa. Entahlah. Tapi aku akan kembali baik-baik saja. Tidak tahu kapan dan bagaimana. Tapi kamu harus percaya karena aku percaya.

Dan jika kamu telah berhenti mencintai dan benar-benar pergi. Mungkin, akan ada detik dimana kamu menoleh kebelakang. Sekedar melihat bagaimana aku. Lalu kamu menyadari, kamu telah meninggalkan aku yang tak berhenti mencintai. Maka jangan menyesali dan memutuskan kembali. Karena mungkin, setelah kamu kembali hanya ada simpati dan bukan cinta lagi.

Maka apa pun yang terjadi. Pada akhirnya kita hanya mampu belajar ikhlas. Meski sedang menari-nari dalam duka.

Jangan menolak untuk ikhlas. Karena ia menuju damai.

0 komentar on "Untukmu yang Tersakiti "

Posting Komentar

Kamis, 06 Maret 2014

Untukmu yang Tersakiti



Aku dan kamu percaya. Cinta ada bukan untuk menyakiti. Tapi jika mencintaiku membuatmu tersakiti, maka apakah yang mampu kuberikan selain maaf? Aku mungkin telah melukai hati entah sebagian, entah seluruhnya. Tapi tak mungkin sengaja.

Jika ada saat dimana aku berhenti merindu, aku berhenti mengatakan aku mecintaimu. Aku meminta maaf. Cinta itu, jika memang tak bisa kuberikan disaat yang kau inginkan maka tak akan kuberikan. Karena apakah arti cinta yang palsu?

Tidak, ia mungkin tidak mati. Tapi ia punya masa. Bukan masa kepada siapa, tapi masa berada dimana. Ada saat dimana ia tidak harus selalu kamu lihat. Ada masa dimana ia tidak bisa terus bersemi. Mungkin kala itu bunganya telah kamu petik seluruhnya. Atau mungkin ada yang telah layu dan mati. Maka tunggulah, tunggulah ia berbunga lagi. Kita tahu kita tak boleh memaksa. Karena kita tahu cinta tidak bisa dipaksa.

Maka ketika jeda itu harus terjadi. Mari kita coba merawatnya kembali, cinta itu. Kita siram lagi, hari demi hari tanpa jemu. Sembari menunggu waktu untuk ia berbunga kembali. Hingga bisa kita nikmati lagi disaat yang tepat.

Jika ada masa kamu merasa terabaikan. Aku meminta maafmu lagi. Karena cinta tidak harus selalu diumbar, ia juga butuh waktu untuk benar-benar dirasakan. Agar ia punya makna yang lebih dalam, yang membuat kita mensyukuri, membuat kita menghargai.

Tidak bisakah kita mencintai seperti air yang mengalir? Berhenti melawan arus deras dan mulai mengikutinya, menuju muara.

Mungkin mecintai seperti meminum air. Harus ada jeda setiap tiga teguk, untuk bernapas. Atau mungkin seperti menuangkan air ke dalam sebuah gelas. Harus berhenti ketika sudah waktunya berhenti.  Agar tidak ada yang terbuang percuma. Kita hanya perlu menunggu gelasnya kosong kembali atau gelas kosong berikutnya untuk kembali menuangkannya.

Karena segala hal perlu waktu yang tepat. Waktu diberikan. Waktu dihentikan. Karena ada waktu untuk diberikan. Ada juga yang tidak. Maka janganlah berpersepsi, karena sungguh itu tidak baik. Lebih banyak membawa luka dan seringkali kesalahpahaman.

Tapi jika kamu sudah terlanjur merasa terluka. Jangan takut untuk melangkah pergi. Untuk apa bertahan pada yang menyakiti? Aku takkan tersakiti, mungkin sedikit. Tapi itu hanya untuk sementara, hanya ketika kamu pergi. Dan mungkin hari-hari berikutnya, bulan, tahun, masa. Entahlah. Tapi aku akan kembali baik-baik saja. Tidak tahu kapan dan bagaimana. Tapi kamu harus percaya karena aku percaya.

Dan jika kamu telah berhenti mencintai dan benar-benar pergi. Mungkin, akan ada detik dimana kamu menoleh kebelakang. Sekedar melihat bagaimana aku. Lalu kamu menyadari, kamu telah meninggalkan aku yang tak berhenti mencintai. Maka jangan menyesali dan memutuskan kembali. Karena mungkin, setelah kamu kembali hanya ada simpati dan bukan cinta lagi.

Maka apa pun yang terjadi. Pada akhirnya kita hanya mampu belajar ikhlas. Meski sedang menari-nari dalam duka.

Jangan menolak untuk ikhlas. Karena ia menuju damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez