Terkadang hal yang diharapkan
terjadi dalam hidup itu bukan hal yang kita butuhkan itu mengapa tidak Tuhan
jadikan dalam hidup kita. Namun sebagai manusia, rasanya kosong kalo ga punya
harapan. Manusia itu harus punya harapan, berharap berbagai hal dengan kadarnya
masing-masing. Aku juga punya harapan banyak dalam hidup ini. Salah satunya
berharap kamu peka.
Kamu si Tidak Peka, sejak kapan
berdiri diam disitu selagi aku disini menari-nari hendak menyambutmu?
Kamu si Tidak Peka, mengapa berwajah
dingin begitu selagi wajahku semu memerah dan hangat begini? Kamu si Tidak Peka, mengapa tidak menyambut lambaian tangan yang gemulai ini?
Kamu si Tidak Peka, mengapa membiarkan aku menunggu ketika aku harapkan kamu datang?
Kamu si Tidak Peka, mengapa kamu berpaling ketika aku dihadapanmu begitu dekat?
Kamu si Tidak Peka, sungguhkah tidak ada rasa peka sedikit saja?
Kamu si Tidak Peka, diam saja ketika aku jatuh seperti cinta.
0 komentar on "Kamu, si Tidak Peka"
Posting Komentar