Rain, yah :)

::(Sebuah Catatan Untuk yang Mencintai Hujan)
Selama ini saya mencintai hujan hanya karena satu alasan :
“Karena hanya di dalam hujan, saya bisa menangis tanpa air mata”.
Tapi tidak. Sejak hari ini, saya menemukan lebih banyak lagi alasan untuk mencintai hujan.
Bagaimana hujan ternyata mampu memaksamu lebih jujur tentang apa yang kau rasakan dan yang ingin kau ungkapkan,
Bagaimana hujan mampu mendinginkan isi kepalamu yang nyaris meledak,
Bagaimana hujan mampu melelehkan dendam dalam hatimu dan membawanya mengalir entah kemana,
Dan ternyata hujan membukakan matamu untuk bisa melihat lebih dekat keberadaan sebuah ketulusan
Bahwa hujan yang menyadarkan betapa masih ada seseorang yang mempedulikanmu
Bahwa hujan mengingatkanmu akan seorang teman yang berusaha menghangatkanmu dengan jaketnya -walau dia sendiri pasti kedinginan-
Bahwa hujan membantu menyentuhmu dengan kasih sayang seorang kakak yang tak ingin melihatmu ketakutan akan petir… dan tetap disampingmu saat tahu ternyata kau  lebih takut menghadapi kehidupan
Bahwa hujan mengajarkanmu untuk percaya, masih ada seorang sahabat yang menguatkanmu dengan tepukan tangannya di kedua bahumu
Juga genggaman tangan yang meyakinkanmu segalanya akan baik-baik saja
Bahwa hujan meyakinkanmu, masih ada seseorang yang memilih menemanimu mandi hujan dan ikut basah kuyup bersamamu, saat kau menolak memakai jas hujan miliknya.
Dan ketika hujan…
Akhirnya mengubah sudut pandangmu untuk tak lagi mencintai hujan hanya karena ingin menyamarkan airmatamu
Tapi malah menunjukkanmu tentang adanya rasa sakit, yang begitu nyata ketika seseorang yang berarti untukmu begitu terluka HANYA karena melihatmu menangis.
**Catatan ini ditujukan untuk diri sendiri. Sebagai pengingat akan seseorang yang memberi saya pelajaran berharga::
“Menyamarkan airmata dalam hujan adalah kepalsuan dan kemunafikan”