Ah apa ini, curhat ya?

Diposting oleh Unknown di Selasa, Juni 18, 2013

Sudah tidak bergairah lagi aku membicarakan diri sendiri. Diluar itu, fikiranku belajar banyak tentang hiruk pikuk dunia yang sangat patut aku ulas ditulisan selanjutnya.
Seperti biasa,
Ketika mulai menulis, merinding selalu sesegera mungkin menyergap sekujur tubuh menjilati setiap jengkal kulit. Memang sudah lama aku tidak menulis. Tentang do re mi hari ku, atau orang lain. Kehidupan mulai menyibukkanku dengan hal-hal duniawi yang sepertinya wajib aku lewati untuk saat ini. Ini proses. Dan untuk kepahitan kepahitan dihari kemarin, itu juga proses. Mendewasakan diri. Dan mengerti rotasi hidup.

Ah apa ini, curhat ya? :D untuk kali ini tidak apa jika berbicara sejenak tentang aku. Tentang yang telah aku lewati disini.

Kalian dan mereka tidak tau, bahwa ini tidak mudah. :D
Air mata tidak diperlukan dan sia-sia. yang diperlukan adalah mendewasakan diri dan fikiran. Karena memang sudah seharusnya begitu. Tidak seperti yang aku bayangkan ketika dulu. Sesuatu yang keren, seru, baru dan asyik.

Hari itu, aku sempat pergi dari rumah. mencari gagasan dan berfikir diluar sana hingga sekitar 9 jam. Rasanya tidak ingin kembali pulang, tapi aku ingat kata “tanggung jawab”, yang akhirnya aku berbesar hati pulang dengan sebuah keputusan. Aku tidak cengeng tapi aku menangis ketika itu. Ketahuilah ini bukan hal sepele dalam hidupku. Sebuah keputusan besar yang benar-benar dihadapkan padaku. dan selebihnya aku harus jauh dr rumah. dan yg pasti jauh dr keluarga.

Aku menangis sejadinya dihadapan teman. Itu sangat memalukan. Tapi untuk saat itu air mata dapat mewakili luapan emosi yang aku tahan-tahan sejak lalu. Sangat malu. Dan aku mengomel sana sini. Teman bicaraku hanya diam dan menatapku.  Aku tidak sepenuhnya tau apa yang dia fikirkan. Terserah. Biarpun dia salah persepsi juga terserah. Yang penting aku lepas. Aku hanya berharap teman bicaraku mengerti rasa sakit yang begitu sakit sedang memukul mukul hatiku. Begitu aku merasa sangat segan memikul tanggung jawab seperti ini.

Aku dapat berfikir dan menempatkan diriku sendiri ditempat yang diharapkan semua orang. Tapi aku juga ingin diriku sendiri ditempat yang aku inginkan. Karena ini hidupku. Milikku. Aku rasa aku sangat egois terlalu memikirkan diri sendiri, tapi sejak lalu aku selalu menuruti mereka, bukan aku. Bahkan aku lupa apa yang sebenarnya ingin ku capai dan gapai.

Kalian pasti akan tertawa jika tau apa-apa yang ingin aku capai, yang ingin aku 'jadi' , dan yang ingin aku miliki. Tidak ada yang gampang dan tidak sedikit. Aku terlalu bersemangat jika tentang diriku sendiri. Tapi untuk menuruti orang lain, terlebih keluarga, aku tak telak menolak.

Ah apa ini, curhat ya?
Entahlah. Tulisan ini dapat dimengerti atau tidak. Memang hanya seperti prolog tidak penting. Tapi didalam tulisan ini, lebih dalam lagi, adalah benar-benar kejujuranku.

Andai aku dapat terbuka dan kalian mengerti. Pasti akan sangat indah dan aku tidak akan sendiri.
Sayang, aku naif dan angkuh untuk terisak dan merengek-rengek dihadapan kalian, hingga tak ada 1 pun orang yang memperhatikan bahwa didalam sini ada darah dan airmata tak terbendung. Luka tak mengering dan sepi merantai erat, mengikat hati yang kian berkarat.

 Ah apa ini, curhat ya?
 Tidak perlu kalian mengerti. Aku hanya ingin menulis.


1 komentar on " Ah apa ini, curhat ya?"

Rama Adithya on 18 Juni 2013 pukul 05.21 mengatakan...

mampirbalik ya... @ Rama Berbagi Blog

Posting Komentar

Selasa, 18 Juni 2013

Ah apa ini, curhat ya?


Sudah tidak bergairah lagi aku membicarakan diri sendiri. Diluar itu, fikiranku belajar banyak tentang hiruk pikuk dunia yang sangat patut aku ulas ditulisan selanjutnya.
Seperti biasa,
Ketika mulai menulis, merinding selalu sesegera mungkin menyergap sekujur tubuh menjilati setiap jengkal kulit. Memang sudah lama aku tidak menulis. Tentang do re mi hari ku, atau orang lain. Kehidupan mulai menyibukkanku dengan hal-hal duniawi yang sepertinya wajib aku lewati untuk saat ini. Ini proses. Dan untuk kepahitan kepahitan dihari kemarin, itu juga proses. Mendewasakan diri. Dan mengerti rotasi hidup.

Ah apa ini, curhat ya? :D untuk kali ini tidak apa jika berbicara sejenak tentang aku. Tentang yang telah aku lewati disini.

Kalian dan mereka tidak tau, bahwa ini tidak mudah. :D
Air mata tidak diperlukan dan sia-sia. yang diperlukan adalah mendewasakan diri dan fikiran. Karena memang sudah seharusnya begitu. Tidak seperti yang aku bayangkan ketika dulu. Sesuatu yang keren, seru, baru dan asyik.

Hari itu, aku sempat pergi dari rumah. mencari gagasan dan berfikir diluar sana hingga sekitar 9 jam. Rasanya tidak ingin kembali pulang, tapi aku ingat kata “tanggung jawab”, yang akhirnya aku berbesar hati pulang dengan sebuah keputusan. Aku tidak cengeng tapi aku menangis ketika itu. Ketahuilah ini bukan hal sepele dalam hidupku. Sebuah keputusan besar yang benar-benar dihadapkan padaku. dan selebihnya aku harus jauh dr rumah. dan yg pasti jauh dr keluarga.

Aku menangis sejadinya dihadapan teman. Itu sangat memalukan. Tapi untuk saat itu air mata dapat mewakili luapan emosi yang aku tahan-tahan sejak lalu. Sangat malu. Dan aku mengomel sana sini. Teman bicaraku hanya diam dan menatapku.  Aku tidak sepenuhnya tau apa yang dia fikirkan. Terserah. Biarpun dia salah persepsi juga terserah. Yang penting aku lepas. Aku hanya berharap teman bicaraku mengerti rasa sakit yang begitu sakit sedang memukul mukul hatiku. Begitu aku merasa sangat segan memikul tanggung jawab seperti ini.

Aku dapat berfikir dan menempatkan diriku sendiri ditempat yang diharapkan semua orang. Tapi aku juga ingin diriku sendiri ditempat yang aku inginkan. Karena ini hidupku. Milikku. Aku rasa aku sangat egois terlalu memikirkan diri sendiri, tapi sejak lalu aku selalu menuruti mereka, bukan aku. Bahkan aku lupa apa yang sebenarnya ingin ku capai dan gapai.

Kalian pasti akan tertawa jika tau apa-apa yang ingin aku capai, yang ingin aku 'jadi' , dan yang ingin aku miliki. Tidak ada yang gampang dan tidak sedikit. Aku terlalu bersemangat jika tentang diriku sendiri. Tapi untuk menuruti orang lain, terlebih keluarga, aku tak telak menolak.

Ah apa ini, curhat ya?
Entahlah. Tulisan ini dapat dimengerti atau tidak. Memang hanya seperti prolog tidak penting. Tapi didalam tulisan ini, lebih dalam lagi, adalah benar-benar kejujuranku.

Andai aku dapat terbuka dan kalian mengerti. Pasti akan sangat indah dan aku tidak akan sendiri.
Sayang, aku naif dan angkuh untuk terisak dan merengek-rengek dihadapan kalian, hingga tak ada 1 pun orang yang memperhatikan bahwa didalam sini ada darah dan airmata tak terbendung. Luka tak mengering dan sepi merantai erat, mengikat hati yang kian berkarat.

 Ah apa ini, curhat ya?
 Tidak perlu kalian mengerti. Aku hanya ingin menulis.


1 komentar:

 

♥ Diary Online ♥ Copyright 2011 My Sweet Blog kage Designed by Templates By Blogger Styles | Blogger Image by Tadpole's Notez